ARTIKEL YANG LAIN

3.04.2012

Khodijah Rodiyallohu 'Anha Binti Khuwalid

Dari: "Tokoh-tokoh Wanita di Sekitar Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam "

karangan Muhammad Ibrahim Saliim.

Diketik oleh: Hanies Ambarsari.

Tatkala Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad Shollollohu 'Alaihi Wasallam :

Khodijah bin Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khodijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia.

Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya. Khodijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'.

Khodijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi Shollollohu 'Alaih Wasallam berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khodijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri
hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan.

Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam bersabda :

"Khodijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa."

Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada- hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khodijah binti Khu- wailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat men- jadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.

Khodijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Maka Alloh Subhanahu Wata 'Ala membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan se- baik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam is- tananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi Shollollohu 'Alaihi Wawasallam, kepadanya pada masa hi- dupnya. Ketika Jibril 'Alaih salam datang kepada Nabi Shollollohu 'Alaih Wasallam, dia berkata :

"Wahai, Rosululloh, inilah Khodijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan."
[HR. Bukhori dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam. Imam Adz-Dzahabi berkata: "Keshohihannya telah disepakati."]

Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai, orang-orang yang terpedaya oleh dunia ? Sayidah
Khodijah Rodiyallohu 'anha adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada Alloh di bumi sesudah Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam, Khodijah Rodiyallohu 'anha membawa panji bersama Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras.

Dia menghabiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita. Betapa tidak, karena Khodijah Rodiyallohu 'Anha, adalah pendukung Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat- ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Alloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam. Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi.

Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong. Nabi Shollollohu 'alaihi Wasallam tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya.

Kemudian, beliau pergi kepada Khodijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khodijah berkata :"Dari mana engkau, wahai, Abal Qosim ? Demi Alloh, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku." Maka Rosulullah Shollollohu 'Alaihi Wasallam menceritakan kisahnya kepada Khodijah Rodiyallohu 'anha.

Khodijah Rodiyallohu 'anha berkata:

"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Alloh yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini."

Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam tidak mendapatkan darinya, kecuali pe neguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khodijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya.

Demikian hendaknya wanita ideal. Itulah dia, Khodijah Rodiyallohu 'anha., yang Alloh Subhanahu Wata 'Ala telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril 'Alaihi salam menyampaikan salam itu kepada Rosul seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khodijah salam dari Tuhannya. Kemudian Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam bersabda :

"Wahai Khodijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khodijah Rodiyallohu 'Anha menjawab :"Alloh yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."

Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para shohabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rosyidin.

Hal itu disebabkan sikap Khodijah Rodiyallohu 'anha. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya.

Sesungguhnya Khodijah Rodiyallohu 'anha. merupakan nikmat Alloh yang besar bagi Rosululloh Shollollohu 'Alaihi Wasallam.

Khodijah mendampingi Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolong- nya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolong- nya dengan jiwa dan hartanya.

Rasululloh bersabda :"Khodijah beriman kepadaku ketika orang- orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Alloh mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia." [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]

Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :"Jibril datang kepada Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam, lalu berkata :

"Wahai, Rosulullah, ini Khodijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhannya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan." [Shohih Bukhori, Bab Perkawinan Nabi Shollohu 'Alaihi Wasallam dengan Khodijah dan Keutamaannya, 1/539]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum.
Untuk memperbaharui blog ini komentar anda sangat saya harapkan.
- Komentar anda sangat berarti buatku.
- Komentar anda sangat berharga bagiku.
- Komentar anda adalah kebangga'anku.

Berilah komentar yang dapat membuat saya merasa nyaman dan bergairah untuk terus memperbaharui situs ini.

komentar anda sangat membantu saya untuk terus berkarya. (~_~)

Terimakasi karena sudah berkunjung!

Jazakumulloh khoiron katsir.