Pelajaran dari Musibah Yang Menimpa Ahlus Sunnah di Yaman
ﻪﻠﻟﺍ ﻢﺴﺑ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ
ﻢﻴﺣﺮﻟﺍTidak ada seorang muslim pun -insya Allah-, apalagi seorang Ahlus Sunnah; seorang salafi sejati, yang tidak bersedih dengan musibah yang menimpa saudara-saudaranya Ahlus Sunnah di Ma’had Darul Hadits Dammaj, Yaman, yang saat ini lagi dikepung oleh pemberontak Syi’ah – semoga Allah ‘azza wa jalla menghancurkan mereka-.
Alhamdulillah, banyak kaum muslimin di seluruh dunia menunjukkan simpati dan doa bagi keselamatan dan kemenangan Ahlus Sunnah atas pemberontak Syi’ah yang zalim ini. Akan tetapi, hal itu tidak membuat kita lupa dengan kezaliman yang dilakukan sebagian orang di Dammaj berupa celaan-celaan mereka kepada para ulama yang telah mengakibatkan Ahlus Sunnah di seluruh dunia berpecah belah. Kita tidak melupakan kezaliman sebagian mereka terhadap Ahlus Sunnah dengan penistaan yang mereka lakukan kepada Al- Walid Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali, Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ubaid Al-Jabiri, Asy-Syaikh Al-Faqih Abdullah Al-Mar’i, Asy-Syaikh Abdur Rahman Al-Mar’i, para masyaikh lainnya dan para penuntut ilmu – hafizhahumullah-. Bahkan beberapa waktu lalu ketika perang sedang berkecamuk, masih ada diantara mereka yang merendahkan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah – wal’iyadzu billah-.
Oleh karena itu, termasuk bentuk pertolongan yang besar kepada mereka adalah dengan menasihati mereka agar bertaubat kepada Allah tabaraka wa ta’ala dari dosa besar ini, sehingga mereka mendapatkan pertolongan Allah ta’ala. Bagaimana pertolongan Allah ta’ala akan turun kepada mereka dalam keadaan mereka berlaku zalim kepada para wali Allah ta’ala. “Takutlah kalian dari memakan daging para ulama dan penuntut ilmu, sesungguhnya daging mereka beracun.” Dan hendaklah setiap kita mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa saudara-saudara kita Ahlus Sunnah di Yaman -semoga Allah ta’ala menjaga mereka-. Allah jalla wa ‘ala telah memperingatkan: ﻦِّﻣ ﻢُﻜَﺑﺎَﺻَﺃ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻤِﺒَﻓ ٍﺔَﺒﻴِﺼُّﻣ ْﻢُﻜﻳِﺪْﻳَﺃ ْﺖَﺒَﺴَﻛ ٍﺮﻴِﺜَﻛ ﻦَﻋ ﻮُﻔْﻌَﻳَﻭ “Dan musibah saja yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (kesalahan-kesalahanmu).
”[Asy-Syuro: 30] Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaska makna ayat di atas, “Musibah apapun yang menimpa kalian wahai manusia, penyebabnya tidak lain karena dosa-dosa yang kalian kerjakan.” [Tafsir Ibnu Katsir, 7/208, cetakan Dar Thaybah 1420 H] Maka inilah nasihat Asy Syaikh Al-‘Allamah Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan -hafizhahullah- kepada Ahlus Sunnah di Dammaj secara khusus dan kaum muslimin seluruhnya untuk bersatu dan meninggalkan perpecahan. ﻞﺋﺎﺴﻟﺍ : ﺎﻣ ﻢﻜﺘﺤﻴﺼﻧ ﻞﻫﺃ ﺎﻨﻧﺍﻮﺧﻹ ﻲﻓ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻦﻤﻴﻟﺍ ﻢﻬﻠﺗﺎﻘﻳ ؟ﻥﻮﻴﺛﻮﺤﻟﺍ ﺦﻴﺸﻟﺍ ﺏﺍﻮﺟ – ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻈﻔﺣ ﻢﻬﻴﻠﻋ ﻰﻠﻋ ﺩﺎﻤﺘﻋﻻﺎﺑ ﻪﻠﻟﺍ – ﻞﺟﻭ ﺰﻋ ،- ﺓﺮﺜﻛﻭ ﺀﺎﻋﺪﻟﺍ ، ﻦﻋ ﻉﺎﻓﺪﻟﺍﻭ
ﻦﻋﻭ ﻢﻬﺴﻔﻧﺃ ﻦﻋﻭ ﻢﻬﻳﺭﺍﺭﺫ ﻢﻬﻟﺍﻮﻣﺃ ، ﺐﺴﺤﺑ ﻥﻮﻌﻓﺍﺪﻳ ﻢﻬﺗﺭﺪﻘﻣ ، ﻢﻌﻧ ﻞﻫﺃ ﺏﺎﺻﺃ ﺎﻣﻭ
ﻻﺇ ﺍﺬﻫ ﻦﻤﻴﻟﺍ ﻢﻬﻟﺫﺎﺨﺗ ﺐﺒﺴﺑ ﻢﻬﻗﺮﻔﺗﻭ ، ﻮﻟﻭ
ﺍﻮﻌﻤﺘﺟﺍ ﻢﻬﻧﺃ ﺔﻳﺍﺭ ﺖﺤﺗ
ﺎﻣ ﺓﺪﺣﺍﻭ ﻥﺃ ﺪﺣﺃ ﻉﺎﻄﺘﺳﺍ ﻢﻬﻴﻓ ﻞّﺧﺪﺘﻳ ، ﺎّﻤﻟ ﻦﻜﻟ ﺕﺭﺎﺻﻭ ﺍﻮﻗّﺮﻔﺗ ﻉﺎﻤﻃﺃ ﻢﻬﻟ ، ٌّﻞﻛ ﻞﺼﺣ ﻊﻤﻃ ﻪﻟ ﻞﺼﺣ ﺎﻣ ﻢﻬﻴﻠﻋ ، ﻢﻌﻧ ﻝﺎﻗ ﻢﺛ – ﻪﻘﻓﻭ ﻪﻠﻟﺍ :- ﺎﻧﺃ ﻢﻬﻴﺻﻭﺃ
ﺮﺒﺼﻟﺎﺑ ، ﻞﻤﻌﺑ ﻢﻬﻴﺻﻭﺃﻭ ﺏﺎﺒﺳﻷﺍ ، ﺎﻬﻨﻣﻭ ﻡﺪﻋﻭ ﻉﺎﻤﺘﺟﻻﺍ ّﻕﺮﻔﺘﻟﺍ ) ، ﻻﻭ ﺍﻮﻋﺯﺎﻨﺗ
ﺍﻮﻠﺸﻔﺘﻓ ﻢﻜﺤﻳﺭ ﺐﻫﺬﺗﻭ ﺍﻭﺮﺒﺻﺍﻭ ) ،( ﻻﻭ ﺍﻮﻧﻮﻜﺗ
ﻦﻳﺬﻟﺎﻛ
ﺍﻮﻗّﺮﻔﺗ ﺍﻮﻔﻠﺘﺧﺍﻭ ،( ﻢﻬﻴﻠﻋ ﻉﺎﻤﺘﺟﻻﺎﺑ ﺕﺎﻴﺑﺰﺤﻟﺍ ﺕﺎﻗّﺮﻔﺘﻟﺍﻭ ﻰﻠﻋ ﺭﺮﺿ ﻩﺬﻫ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ، ﻥﺃ ﻢﻬﻴﻠﻋ ﺍﻮﻌﻤﺘﺠﻳ ﺓﺪﺣﺍﻭ ﺔﻋﺎﻤﺟ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺔﻨﺴﻟﺍﻭ ، ﻥﺃﻭ ًﺍﺪﻳ ﺍﻮﻧﻮﻜﻳ ﻦﻣ ﻰﻠﻋ ﺓﺪﺣﺍﻭ ﻢﻫﺍﻮﺳ ، ﺍﺬﻫ ﻥﺄﺷ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ، ﻢﻌﻧ
Penanya: ”Apa nasihat Anda bagi Ikhwan kita Ahlus Sunnah di Yaman yang sedang diperangi oleh orang-orang Hutsi (Syi’ah)?”
Jawaban Asy-Syaikh Shalih Al- Fauzan –hafizhahullah-: “Wajib bagi mereka bergantung hanya kepada Allah ‘azza wa jalla, memperbanyak doa dan berusaha membela diri, keluarga dan harta sesuai kemampuan mereka. Dan tidaklah musibah ini menimpa penduduk Yaman kecuali karena mereka saling melemahkan dan berpecah belah. Andaikan mereka bersatu di bawah bendera yang satu maka tidak ada seorang pun yang mampu menyusup di tengah-tengah mereka. Akan tetapi, ketika mereka berpecah belah dan muncul kepentingan- kepentingan tertentu, sehingga setiap orang memiliki kepentingan sendiri, maka terjadilah apa yang terjadi saat ini, na’am.”
Kemudian beliau (Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan) – waffaqahullah- berkata, “Aku wasiatkan kepada mereka untuk bersabar dan melakukan sebab-sebab (yang dapat menyelamatkan mereka), diantaranya dengan bersatu dan tidak berpecah belah. ﻻَﻭ ﺍﻮُﻋَﺯﺎَﻨَﺗ
ﺍﻮُﻠَﺸْﻔَﺘَﻓَﺐَﻫْﺬَﺗَﻭ ْﻢُﻜُﺤﻳِﺭ
ﺍﻭُﺮِﺒْﺻﺍَﻭ “Dan janganlah kamu berbantah-bantahan
(berselisih), yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu, dan bersabarlah.” [Al-Anfal: 46] ﻻَﻭ ﺍﻮُﻧﻮُﻜَﺗ
َﻦﻳِﺬَّﻟﺎَﻛ
ﺍﻮُﻗَّﺮَﻔَﺗ
ﺍﻮُﻔَﻠَﺘْﺧﺍَﻭ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang (umat terdahulu) yang bercerai-berai dan berselisih.” [Ali mron: 105]
Maka wajib bagi mereka untuk bersatu. Sedangkan hizbiyah dan perpecahan merupakan bahaya bagi kaum muslimin. Wajib bagi mereka bersatu dalam jama’ah yang satu di atas Al-Qur’an dan As- Sunnah, dan hendaklah mereka bagaikan tangan yang satu dalam menghadapi musuh, inilah seharusnya sifat kaum muslimin, na’am.”
Sumber :http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=23045
Masa Depan Jama'ah Tabligh Di Indonesia
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum.
Untuk memperbaharui blog ini komentar anda sangat saya harapkan.
- Komentar anda sangat berarti buatku.
- Komentar anda sangat berharga bagiku.
- Komentar anda adalah kebangga'anku.
Berilah komentar yang dapat membuat saya merasa nyaman dan bergairah untuk terus memperbaharui situs ini.
komentar anda sangat membantu saya untuk terus berkarya. (~_~)
Terimakasi karena sudah berkunjung!
Jazakumulloh khoiron katsir.