Oleh Ustaz Syed Hasan Alatas.
Imam Syafi'i nama lengkapnya ialah :Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i, juga sangat dihormati oleh para Imam lainnya. Antaranya Imam Ahmad bin Hambal, berkata:
"Tidak pernah aku mengerjakan sholat selama empat puluh tahun, kecuali aku selalu mengiringkan sholatku itu dengan do'a untuk Syafi'i".
Disatu hari Abdul Malik Almaimuni berbincang dengan Imam Amad bin Hambal, dan pembicaraan itu menyinggung diri Imam Syafi'i. Al-Maimuni mengatakan:
"Jelas aku lihat Ahmad memuliakannya dan berkata:
"Aku pernah membaca sebuah hadis Nabi Sollollohu 'Alaihi Wasallam., bahwa Alloh membangkitkan bagi ummat ini setiap seratus tahun, seorang lelaki yang menghidupkan urusan agamanya.
" Imam Syafi'i sangat tidak menyukai kata-kata ataupun ucapan yang tidak baik terhadap sesama manusia. Pernah disatu hari ada seorang mengeluarkan kata-kata kotor terhadap seorang alim, maka imam Syafi'i menegur orang itu:
"Bersihkanlah pendengaranmu dari mendengar perkataan yang keji, sebagaimana engkau membersihkan lidahmu dari mengeluarkan kata-kata yang keji dan kotor. Seseorang yang bodoh dan keji selalu menumpahkan kekejiannya itu untuk mengisi kebersihanmu, jika engkau jawab dengan kekejian pula, engkau akan berbuat keji sebagaimana perbuatan orang yang keji itu".
Imam Syafi'i senang menyelesaikan berbagai masaalah agama yang diajukan orang kepadanya. Sehingga beratus-ratus
masaalah agama dapat diselesaikan Imam Syafi'i dalam masa semalaman, untuk maslahat Ummat Islam. Sehingga pernah Imam Ahmad bin Hambal mengatakan kepada anaknya berkenaan Imam Syafi'i.
"Gerak dan diamnya, perkataannya, zikir dan fikirannya, semuanya untuk Alloh Subhanahu Wata 'Ala. Qiamnya itu ta'at, tidurnya itu sodakoh, zikirnya itu tasbih, diamnya dan ilmunya itu obat bagi ummat manusia".
Mutiara kata dari Imam Syafi'i berkenaan
Ilmu, beliau berkata:
"Engkau tidak akan memperoleh Ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu dengan kecerdasan, semangat keras, rajin dan
tabah, biaya yang cukup, bersohabat dengan guru".
"Tetapi ingatlah!Orang yang diberikan derjat yang mulia karena Ilmunya tak mungkin diberi harta yang melimpah.
Karena Ilmu dan Harta tak mungkin berjalan bersama.
Sudah ditakdirkan, bahwa orang yang akan dinaikkan darjatnya, pastilah diuji dengan kemelaratan. Buktinya, banyak orang pandai yang hidupnya melarat dan banyak orang bodoh yang hidupnya serba cukup.Orang yang diberi rezeki dengan mudah, pahalanya sedikit, tidak terpuji dan tidak mendapatkan taufiq".
Beliau melanjutkan:
"Berjaga malam untuk menekuni suatu Ilmu, lebih nikmat bagiku daripada lagu merdu dan bau wewangian. Goresan pena di tengah lembaran kertas, terasa lebih indah daripada khayalan."
Semoga bermanfa'at
Masa Depan Jama'ah Tabligh Di Indonesia
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Assalamualaikum.
Untuk memperbaharui blog ini komentar anda sangat saya harapkan.
- Komentar anda sangat berarti buatku.
- Komentar anda sangat berharga bagiku.
- Komentar anda adalah kebangga'anku.
Berilah komentar yang dapat membuat saya merasa nyaman dan bergairah untuk terus memperbaharui situs ini.
komentar anda sangat membantu saya untuk terus berkarya. (~_~)
Terimakasi karena sudah berkunjung!
Jazakumulloh khoiron katsir.