ARTIKEL YANG LAIN

1.01.2012

Adab Menggunakan HP

Adab Menggunakan HP

Di zaman modern ini, telah banyak
teknologi yang memberi kemudahan bagi
manusia dalam menjalankan aktivitasnya.
Salah satu di antaranya adalah handphone
(HP/Arab: jawwal), dimana dengan peranti
tersebut, komunikasi bisa dilakukan dengan sangat mudah dan cepat. Seseorang yang
berada di ujung dunia bisa menghubungi
orang lain yang ada di belahan dunia lain
dengan sangat mudah serta kapan pun ia
mau. Kejadian yang terjadi di suatu daerah,
bisa diinformasikan dengan cepat ke benua lainnya saat itu juga.

Tidak diragukan, keberadaan HP merupakan
salah satu di antara sekian banyak nikmat
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka agar
nikmat tersebut bisa tetap terjaga dan
benar-benar menjadi karunia bagi kita, perlu kita mensyukuri nikmat tersebut.

Diantara bentuk syukur adalah menggunakan
nikmat tersebut pada tempatnya serta
menjadikannya sebagai sarana yang bisa
membantu untuk kita menjalankan
ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun, terkait dengan penggunaan HP ini,
banyak hal yang justru bertentangan
dengan nilai-nilai syukur. Yaitu tatkala
teknologi seluler yang memberikan banyak
kemudahan ini digunakan tidak pada tempatnya, bahkan dijadikan sebagai sarana baru untuk berbuat maksiat. Maka
perlu kiranya kita menengok bagaimana
bimbingan syariat Islam dalam memberikan
rambu-rambu untuk bersikap dan
berakhlak, serta mengetahui mana hal-hal yang boleh dan mana yang dilarang oleh Islam, untuk kemudian seorang muslim menerapkannya dalam penggunaan
teknologi seluler tersebut.

Ini adalah risalah yang ditulis oleh Al-Akh
Abu Ibrahim ‘Abdullah bin Ahmad bin
Muqbil hafizhahullah, dengan mendapat
taqrizh (pujian) dari Asy-Syaikh
Al-’Allamah Muhammad bin ‘Abdil
Wahhab Al-Wushabi Al-‘Abdali hafizhahullah.
Risalah ini berisi tentang pembahasan 24
pedoman dan bimbingan syar’i dalam
menggunakan HP.

Saya mencukupkan
untuk langsung menyebutkan pedoman-
pedoman tersebut saja tanpa menyebutkan pujian Asy-Syaikh Al-Wushabi dan
muqaddimah penulis.
Kami memulai dengan memuji Allah
Subhanahu wa Ta’ala.

Bimbingan pertama: Jagalah selalu ucapan
salam yang Islami
Sebagian manusia telah terbiasa ketika
membuka percakapan dalam telepon (salam
pembuka) dengan kata ‘Hallo‘. Asal kata
ini adalah dari bahasa Inggris, sehingga dari sini mereka telah terjatuh kepada sikap
taklid kepada dunia Barat.

Sebagian yang lain menjadikan salam
pembuka di antara mereka dalam bentuk
celaan, caci makian, dan saling melaknat.
Mereka tidaklah menempuh kecuali kebiasaan seperti ini. Kemudian jika telah
selesai dari percakapannya ditutup dengan
kalimat ‘sampai jumpa ‘ atau ‘bye
bye‘.
Ini semua merupakan bentuk penyelisihan
terhadap tuntunan yang diajarkan oleh Islam, yaitu mengucapkan salam dan
senantiasa menjaganya, baik ketika
memulai (berjumpa) maupun
mengakhirinya (berpisah). َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ
ﺍﻮُﻠُﺧْﺪَﺗ ﺎَﻟ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ
ْﻢُﻜِﺗﻮُﻴُﺑ َﺮْﻴَﻏ ﺎًﺗﻮُﻴُﺑ
ﺍﻮُﺴِﻧْﺄَﺘْﺴَﺗ ﻰَّﺘَﺣ
ﺎَﻬِﻠْﻫَﺃ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﻤِّﻠَﺴُﺗَﻭ
ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ْﻢُﻜَﻟ ٌﺮْﻴَﺧ ْﻢُﻜِﻟَﺫ َﻥﻭُﺮَّﻛَﺬَﺗ “Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian memasuki rumah yang
bukan rumah kalian sebelum meminta izin
dan memberi salam kepada penghuninya.
Yang demikian itu lebih baik bagi kalian,
agar kalian (selalu) ingat.” (An-Nur: 27) Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
berfirman: ﺎًﺗﻮُﻴُﺑ ْﻢُﺘْﻠَﺧَﺩ ﺍَﺫِﺈَﻓ
ْﻢُﻜِﺴُﻔْﻧَﺃ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﻤِّﻠَﺴَﻓ
ِﻪﻠﻟﺍ ِﺪْﻨِﻋ ْﻦِﻣ ًﺔَّﻴِﺤَﺗ
ًﺔَﺒِّﻴَﻃ ًﺔَﻛَﺭﺎَﺒُﻣ “Maka apabila kalian memasuki (suatu
rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah
kalian memberi salam kepada (penghuninya
yang berarti memberi salam) kepada diri
kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari
sisi Allah, yang diberi barakah lagi baik.” (An-Nur: 61)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata: Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻰَﻠَﻋ ِﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ُّﻖَﺣ ٌّﺖِﺳ ِﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ . َﻞْﻴِﻗ : َّﻦُﻫ ﺎَﻣ َﻝﺎَﻗ ؟ِﻪﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ :
ْﻢِّﻠَﺴَﻓ ُﻪَﺘﻴِﻘَﻟ ﺍَﺫِﺇ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ، َﻙﺎَﻋَﺩ ﺍَﺫِﺇَﻭ ُﻪْﺒِﺟَﺄَﻓ ، ﺍَﺫِﺇَﻭ ُﻪَﻟ ْﺢَﺼْﻧﺎَﻓ َﻚَﺤَﺼْﻨَﺘْﺳﺍ ،
َﻪﻠﻟﺍ َﺪِﻤَﺤَﻓ َﺲَﻄَﻋ ﺍَﺫِﺇَﻭ ُﻪْﺘِّﻤَﺸَﻓ ، َﺽِﺮَﻣ ﺍَﺫِﺇﻭ ُﻩْﺪُﻌَﻓ ، َﺕﺎَﻣ ﺍَﺫِﺇَﻭ
ُﻪْﻌِﺒَّﺗﺎَﻓ
“Hak seorang muslim terhadap muslim
yang lainnya ada enam.” Ditanyakan
kepada beliau: “Apa saja itu, wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda: “Jika berjumpa ucapkan salam kepadanya, jika
dia mengundangmu penuhilah
undangannya, jika dia meminta nasihat
kepadamu nasihatilah dia, jika dia bersin
dan mengucapkan alhamdulillah maka
ucapkan yarhamukallah, jika dia sakit jenguklah dia, jika dia meninggal maka
iringilah jenazahnya.” (HR. Al-Bukhari no.
1183, Muslim no. 2162, dan ini adalah lafadz
Al-Imam Muslim rahimahullahu)

Dari Imran bin Hushain radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: ِّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ٌﻞُﺟَﺭ َﺀﺎَﺟ
ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ َﻝﺎَﻘَﻓ : ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻡﺎَﻠَّﺴﻟﺍ . َﻡﺎَﻠَّﺴﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َّﺩَﺮَﻓ ، َّﻢُﺛ
ﻰﻠﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻘَﻓ َﺲَﻠَﺟ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ : ٌﺮْﺸَﻋ . ُﺮَﺧﺁ َﺀﺎَﺟ َّﻢُﺛ ، َﻝﺎَﻘَﻓ :
ُﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍ ِﻪﻠﻟﺍ . ﻰﻠﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َّﺩَﺮَﻓ
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ َﺲَﻠَﺠَﻓ ، َﻝﺎَﻘَﻓ : َﻥﻭُﺮْﺸِﻋ .َﻝﺎَﻘَﻓ ُﺮَﺧﺁ َﺀﺎَﺟ َّﻢُﺛ :
ُﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻡﺎَﻠَّﺴﻟﺍ ُﻪُﺗﺎَﻛَﺮَﺑَﻭ ِﻪﻠﻟﺍ . َّﺩَﺮَﻓ
ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻘَﻓ َﺲَﻠَﺠَﻓ ِﻪِﻴَﻠَﻋ ﻢﻠﺳﻭ :
َﻥﻮُﺛﺎَﻠَﺛ
Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam kemudian mengucapkan:
“Assalamu ‘alaikum.” Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam pun menjawab salamnya. Kemudian orang tadi duduk dan
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
mengatakan: “Sepuluh.” Kemudian
datang orang yang berikutnya dan
mengucapkan: “Assalamu ‘alaikum
warahmatullah.” Maka Nabi pun menjawab salamnya. Orang tadi lalu duduk
dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
mengatakan: “Dua puluh.” Kemudian
datang orang yang berikutnya dan
mengucapkan: “Assalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.” Nabi pun menjawab salamnya. Kemudian orang tadi
duduk dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun mengatakan: “Tiga
puluh.” (HR. Ahmad no. 19109, Abu Dawud
no. 5195, At-Tirmidzi no. 2689, dan
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud no. 5195 dan
Shahih At-Tirmidzi no. 2689)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
ﻰَﻟِﺇ ْﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ ﻰَﻬَﺘْﻧﺍ ﺍَﺫِﺇ ﺍَﺪَﺑ ْﻥِﺈَﻓ ْﻢِّﻠَﺴُﻴْﻠَﻓ ٍﺲِﻠْﺠَﻣ ْﺲِﻠْﺠَﻴْﻠَﻓ َﺲِﻠْﺠَﻳ ْﻥَﺃ ُﻪَﻟ ،ْﻢِّﻠَﺴُﻴْﻠَﻓ َﻡﺎَﻗ ﺍَﺫِﺇ َّﻢُﺛ ،
َﻦِﻣ ُّﻖَﺣَﺃ ﻰَﻟﻭُﺄْﻟﺍ ِﺖَﺴْﻴَﻠَﻓ
ِﺓَﺮِﺧﺂْﻟﺍ
“Jika salah seorang dari kalian sampai di
suatu majelis, maka ucakanlah salam. Jika
dipersilakan baginya untuk duduk, maka duduklah. Kemudian jika hendak berdiri
(pergi) dari majelis tersebut, ucapkanlah
salam. Yang pertama tadi tidaklah lebih
berhak daripada yang terakhir.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud no. 5208, Ibnu Hibban,
Al-Hakim. Asy-Syaikh Al-Albani berkata dalam Ash-Shahihul Jami’ hadits no. 400:
“Shahih.” Demikian juga dalam As-Silsilah
Ash-Shahihah pada hadits no. 183)

Bimbingan kedua: yang memulai salam
Siapakah yang memulai salam? Si penelpon
ataukah yang ditelpon?
Yang memulai salam hendaknya si
penelepon, karena dia seperti orang yang
mengetuk pintu rumah orang lain dan meminta izin untuk masuk. Sehingga dia
harus memulai pembicaraannya dengan
ucapan: ‘Assalamu ‘alaikum‘ atau
‘Assalamu ‘alaikum warahmatullah‘
atau Assalamu ‘alaikum warahmatullahi
wabarakatuh‘. Yang ditelepon pun hendaknya menjawab
dengan mengucapkan:
‘Wa’alaikummussalam warahmatullahi
wabarakatuh‘ atau dengan jawaban
yang sama persis diucapkan oleh yang
memberi salam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ٍﺔَّﻴِﺤَﺘِﺑ ْﻢُﺘﻴِّﻴُﺣ ﺍَﺫِﺇَﻭ
ْﻭَﺃ ﺎَﻬْﻨِﻣ َﻦَﺴْﺣَﺄِﺑ ﺍﻮُّﻴَﺤَﻓ
ﺎَﻫﻭُّﺩُﺭ “Apabila kamu diberi penghormatan
dengan sesuatu penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik daripadanya, atau balaslah
penghormatan itu (dengan yang
serupa).” (An-Nisa’: 86) Kemudian, si penelpon hendaknya
mengenalkan identitas dirinya dengan
menyebut nama atau julukan/
panggilannya kepada orang yang ditelepon
tersebut, agar yang ditelepon tidak merasa
kebingungan dengan siapa dia berbicara dan apa tujuannya.

(bersambung)
Semoga bermanfa'at.

Diterjemahkan oleh: Al Ustadz abu abdillah kediri.
Sumber: http://assalafy.org

1 komentar:

Assalamualaikum.
Untuk memperbaharui blog ini komentar anda sangat saya harapkan.
- Komentar anda sangat berarti buatku.
- Komentar anda sangat berharga bagiku.
- Komentar anda adalah kebangga'anku.

Berilah komentar yang dapat membuat saya merasa nyaman dan bergairah untuk terus memperbaharui situs ini.

komentar anda sangat membantu saya untuk terus berkarya. (~_~)

Terimakasi karena sudah berkunjung!

Jazakumulloh khoiron katsir.