ARTIKEL YANG LAIN

12.25.2011

Inilah Ciri-Ciri Da'i Sesat

Inilah Ciri-Ciri Da'i Sesat.

Inilah Hidup di zaman sekarang, apa pun bisa kita jumpai. Bahkan sampai kepada dai pun ada yang sesat. Maksudnya, pasti akan kita jumpai dai-dai sesat yang berkedok agama menyesatkan umat manusia dari agamanya. Apakah ini lelucon? Tidak, ini sungguh nyata terjadi dan ini adalah khabar yang datang dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang pasti kebenarannya. Siapakah dai-dai sesat itu? Berikut ini haditsnya. Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata: َﻥﺎَﻛ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻥﻮُﻟَﺄْﺴَﻳ َﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ُﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ْﻦَﻋ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ُﺖْﻨُﻛَﻭ ُﻪُﻟَﺄْﺳَﺃ ْﻦَﻋ ِّﺮَّﺸﻟﺍ َﺔَﻓﺎَﺨَﻣ ْﻥَﺃ ﻲِﻨَﻛِﺭْﺪُﻳ ُﺖْﻠُﻘَﻓ ﺎَﻳ َﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ﺎَّﻨُﻛ ﻲِﻓ ٍﺔَّﻴِﻠِﻫﺎَﺟ ٍّﺮَﺷَﻭ ﺎَﻧَﺀﺎَﺠَﻓ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺍَﺬَﻬِﺑ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ْﻞَﻬَﻓ َﺪْﻌَﺑ ﺍَﺬَﻫ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ْﻦِﻣ ٍّﺮَﺷ َﻝﺎَﻗ ْﻢَﻌَﻧ ُﺖْﻠُﻗ ْﻞَﻫَﻭ َﺪْﻌَﺑ َﻚِﻟَﺫ ِّﺮَّﺸﻟﺍ ْﻦِﻣ ٍﺮْﻴَﺧ َﻝﺎَﻗ ْﻢَﻌَﻧ ِﻪﻴِﻓَﻭ ٌﻦَﺧَﺩ ُﺖْﻠُﻗ ﺎَﻣَﻭ ُﻪُﻨَﺧَﺩ َﻝﺎَﻗ ٌﻡْﻮَﻗ َﻥﻭُﺪْﻬَﻳ ِﺮْﻴَﻐِﺑ ﻲِﻳْﺪَﻫ ُﻑِﺮْﻌَﺗ ْﻢُﻬْﻨِﻣ ُﺮِﻜْﻨُﺗَﻭ ُﺖْﻠُﻗ ْﻞَﻬَﻓ َﺪْﻌَﺑ َﻚِﻟَﺫ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺍ ْﻦِﻣ ٍّﺮَﺷ َﻝﺎَﻗ ْﻢَﻌَﻧ ٌﺓﺎَﻋُﺩ ﻰَﻠَﻋ ِﺏﺍَﻮْﺑَﺃ َﻢَّﻨَﻬَﺟ ْﻦَﻣ ْﻢُﻬَﺑﺎَﺟَﺃ ﺎَﻬْﻴَﻟِﺇ ُﻩﻮُﻓَﺬَﻗ ﺎَﻬﻴِﻓ ُﺖْﻠُﻗ ﺎَﻳ َﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻬْﻔِﺻ ﺎَﻨَﻟ َﻝﺎَﻗ ْﻢُﻫ ْﻦِﻣ ﺎَﻨِﺗَﺪْﻠِﺟ َﻥﻮُﻤَّﻠَﻜَﺘَﻳَﻭ ﺎَﻨِﺘَﻨِﺴْﻟَﺄِﺑ ُﺖْﻠُﻗ ﺎَﻤَﻓ ﻲِﻧُﺮُﻣْﺄَﺗ ْﻥِﺇ ﻲِﻨَﻛَﺭْﺩَﺃ َﻚِﻟَﺫ َﻝﺎَﻗ ُﻡَﺰْﻠَﺗ َﺔَﻋﺎَﻤَﺟ َﻦﻴِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ْﻢُﻬَﻣﺎَﻣِﺇَﻭ ُﺖْﻠُﻗ ْﻥِﺈَﻓ ْﻢَﻟ ْﻦُﻜَﻳ ْﻢُﻬَﻟ ٌﺔَﻋﺎَﻤَﺟ ﺎَﻟَﻭ ٌﻡﺎَﻣِﺇ َﻝﺎَﻗ ْﻝِﺰَﺘْﻋﺎَﻓ َﻚْﻠِﺗ َﻕَﺮِﻔْﻟﺍ ﺎَﻬَّﻠُﻛ ْﻥَﺃ ْﻮَﻟَﻭ ِﻞْﺻَﺄِﺑ َّﺾَﻌَﺗ ٍﺓَﺮَﺠَﺷ ﻰَّﺘَﺣ َﻚَﻛِﺭْﺪُﻳ
َﻚِﻟَﺫ ﻰَﻠَﻋ َﺖْﻧَﺃَﻭ ُﺕْﻮَﻤْﻟﺍ “Orang-orang biasa bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu. Maka aku bertanya:

“Wahai Rasulullah, dahulu kami dalam masa jahiliah dan keburukan, lantas Allah datang dengan membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya.” Saya bertanya, “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?” Beliau menjawab, “Ya, tapi ketika itu sudah ada kabut.” Saya bertanya, “Apa yang anda maksud dengan kabut itu?” Beliau menjawab, “Adanya sebuah kaum yang memberikan petunjuk dengan selain petunjuk yang aku bawa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.” Saya bertanya, “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya, yaitu adanya dai-dai yang menyeru menuju pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menghempaskan orang itu ke dalam jahannam.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka!” Nabi menjawab, “Mereka memiliki kulit seperti kulit kita, juga berbicara dengan bahasa kita.” Saya bertanya, “Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?” Nabi menjawab, “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka!” Aku bertanya, “Kalau pada waktu itu tidak ada jamaah kaum muslimin dan imam bagaimana?” Nabi menjawab, “Hendaklah kamu jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kamu menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu dalam keadaan kamu tetap seperti itu.”
(HR. Al- Bukhari no. 7084 dan Muslim no. 1847).

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu
dia berkata: َّﻂَﺧ ُﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻨَﻟ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ﺎًّﻄَﺧ َّﻢُﺛ ﺍَﺬَﻫ َﻝﺎَﻗ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞﻴِﺒَﺳ َّﻢُﺛ ﺎًﻃﻮُﻄُﺧ َّﻂَﺧ ِﻪِﻨﻴِﻤَﻳ ْﻦَﻋ ْﻦَﻋَﻭ َّﻢُﺛ ِﻪِﻟﺎَﻤِﺷ ِﻩِﺬَﻫ َﻝﺎَﻗ ٌﻞُﺒُﺳ ِّﻞُﻛ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻬْﻨِﻣ ٍﻞﻴِﺒَﺳ ٌﻥﺎَﻄْﻴَﺷ ﻮُﻋْﺪَﻳ ِﻪْﻴَﻟِﺇ َّﻢُﺛ َﺃَﺮَﻗ : َّﻥِﺇ ﺍَﺬَﻫ ﻲِﻃﺍَﺮِﺻ ﺎًﻤﻴِﻘَﺘْﺴُﻣ ُﻩﻮُﻌِﺒَّﺗﺎَﻓ ﺎَﻟَﻭ ﺍﻮُﻌِﺒَّﺘَﺗ َﻞُﺒُّﺴﻟﺍ
ِﻪِﻠﻴِﺒَﺳ ْﻦَﻋ ْﻢُﻜِﺑ َﻕَّﺮَﻔَﺘَﻓ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membuatkan kami satu garis kemudian beliau bersabda, “Ini adalah jalan Allah.” Kemudian beliau menggaris beberapa garis dari sebelah kanan dan sebelah kirinya, lalu beliau bersabda, “Ini adalah jalan-jalan, yang pada setiap jalan tersebut ada setan yang mengajak kepadanya.” Kemudian beliau membaca ayat, “Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah ia, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai beraikan kalian dari jalan-Nya.”
(HR. Ahmad no. 4143 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah: 1/59).

Penjelasan ringkas: Jalan Allah Ta’ala adalah satu lagi tidak berbilang dan lurus lagi tidak ada kebengkokan padanya. Dan satu jalan ini telah dipaparkan secara jelas dan tegas oleh Allah dan Rasul-Nya dalam wahyu yang diturunkan kepada manusia. Di sisi lain, jalan setan dan kesesatan jauh lebih banyak dan beraneka ragam, karenanya Allah Ta’ala dan Rasul-Nya juga telah menjelaskannya dengan penjelasan yang gamblang, sebagaimana ketika menjelaskan jalan Allah Ta’ala. Dan Allah Ta’ala mengabarkan bahwa dari semua jalan yang ada, hanya satu jalan yang bermuara kepada surga sementara jalan lainnya merupakan pintu-pintu untuk memasuki neraka jahannam. Kenyataan ini diperparah bahwa ternyata pintu-pintu jahannam ini tidak dipampangkan begitu saja, akan tetapi ada dai-dai yang lahiriahnya mengajak kepada Islam akan tetapi hakikatnya dia mengajak kepada kemaksiatan dan bid’ah.

Sehingga siapa saja yang menerima seruan dai semacam ini maka dai ini akan mendorong mereka untuk masuk ke dalam neraka, wal ‘iyadzu billah. Akan tetapi bukan Islam namanya jika menyebutkan masalah tapi tidak menyebutkan solusinya. Pada kedua hadits di atas tersurat dan tersirat solusi agar setiap muslim bisa selamat dari banyaknya jalan kesesatan dan bisa menempuh satu jalan yang benar tersebut.

Solusinya adalah :
berpeganga teguh dan senantiasa bersatu bersama keumuman kaum muslimin serta tetap mendengar dan taat kepada penguasa mereka ketika itu. Kalaupun ketika itu kaum muslimin tidak mempunyai pemimpin, maka yang Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak menganjurkan mereka untuk berebut kepemimpinan, akan tetapi beliau memerintahkan mereka untuk menjauhi semua sekte, kelompok, komunitas yang ada dan hanya beribadah kepada Allah Ta’ala di rumahnya tanpa berpihak atau condong kepada pihak mana pun.

Sebagai tambahan, ketika Imam Ahmad ditanya tentang siapakah pemimpin dalam suatu negara? Maka beliau menjawab, “Dia adalah orang yang jika penduduk negeri tersebut ditanya siapa pemimpin mereka maka mereka akan menunjuk orang tersebut.” Maka dengan demikian pemimpin di setiap negara adalah kepala negaranya, batillah setiap kepemimpinan selainnya.
Wallohu A'lam .

Sumber: http://al-atsariyyah.com/ciri-ciri- dai-sesat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum.
Untuk memperbaharui blog ini komentar anda sangat saya harapkan.
- Komentar anda sangat berarti buatku.
- Komentar anda sangat berharga bagiku.
- Komentar anda adalah kebangga'anku.

Berilah komentar yang dapat membuat saya merasa nyaman dan bergairah untuk terus memperbaharui situs ini.

komentar anda sangat membantu saya untuk terus berkarya. (~_~)

Terimakasi karena sudah berkunjung!

Jazakumulloh khoiron katsir.