ARTIKEL YANG LAIN

12.28.2011

Iffah Dan Bersabar

Iffah dan Bersabar

oleh: Al-’Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman ibnu Nashir as-Sa’di).

Abu Sa’id al-Khudri z menyampaikan sabda Rasulullah n yang mulia:
ُﻪَّﻔِﻌُﻳ ْﻒِﻔْﻌَﺘْﺴَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ ، ِﻦْﻐَﺘْﺴَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ ِﻪِﻨْﻐُﻳ ، ْﻦَﻣَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ ُﻩْﺮِّﺒَﺼُﻳ ْﺮَّﺒَﺼَﺘَﻳ ،
ًﺀﺎَﻄَﻋ ٌﺪَﺣَﺃ َﻲِﻄْﻋُﺃ ﺎَﻣَﻭ
ِﺮْﺒَّﺼﻟﺍ َﻦِﻣ َﻊَﺳْﻭَﺃَﻭ ﺍًﺮْﻴَﺧ
“Siapa yang menjaga kehormatan dirinya—dengan tidak meminta kepada manusiadan berambisi untuk beroleh apa yang ada di tangan mereka—Allah l akan menganugerahkan kepadanya iffah (kehormatan diri). Siapa yang merasa cukup, Allah l akan mencukupiny (sehingga jiwanya kaya/merasa cukup dan
dibukakan untuknya pintu-pintu rezeki). Siapa yang menyabarkan dirinya, Allah l
akan menjadikannya sabar. Tidaklah seseorang diberi pemberian yang lebih baik
dan lebih luas daripada kesabaran.”
(HR. Al-Bukhari no. 1469 dan Muslim no. 2421).
Hadits yang agung ini terdiri dari empat kalimat yang singkat, namun memuat banyak faedah lagi manfaat.

Pertama: Ucapan Nabi n:
ُﻪَّﻔِﻌُﻳ ْﻒِﻔْﻌَﺘْﺴَﻳ ْﻦَﻣَﻭ
ُﻪﻠﻟﺍ
“Siapa yang menjaga kehormatan dirinya-dengan tidak meminta kepada manusia dan berambisi untuk beroleh apa yang ada di tangan mereka—Allah l akan menganugerahkan kepadanya iffah.”

Kedua: Ucapan Nabi n:
ُﻪﻠﻟﺍ ِﻪِﻨْﻐُﻳ ِﻦْﻐَﺘْﺴَﻳ ْﻦَﻣَﻭ
“Siapa yang merasa cukup, Allah l akan mencukupinya (sehingga jiwanya kaya/merasa cukup dan dibukakan untuknya pintu-pintu rezeki).”
Dua kalimat di atas saling terkait satu sama lain, karena kesempurnaan seorang hamba ada pada keikhlasannya kepada Allah l, dalam keadaan takut dan berharap serta bergantung kepada-Nya saja.

Adapun kepada makhluk, tidak sama sekali. Oleh karena itu, seorang hamba sepantasnya berupaya mewujudkan kesempurnaan ini dan mengamalkan segala sebab yang mengantarkannya kepadanya, sehingga ia benar-benar menjadi hamba Allah l semata, merdeka dari perbudakan makhluk. Usaha yang bisa dia tempuh adalah
memaksa jiwanya melakukan dua hal berikut:

1. Memalingkan jiwanya dari ketergantungan kepada makhluk dengan
menjaga kehormatan diri sehingga tidak berharap mendapatkan apa yang ada di tangan mereka, hingga ia tidak meminta kepada makhluk, baik secara lisan (lisanul maqal) maupun keadaan (lisanul hal). Oleh karena itu, Rasulullah Sollollollhu 'alaihi wasallam n bersabda kepada Umar z:
ِﻝﺎَﻤْﻟﺍ ﺍَﺬﻫ ْﻦِﻣ َﻙﺎَﺗَﺃ ﺎَﻣ
َﻻَﻭ ٍﻑِﺮْﺸُﻣ ُﺮْﻴَﻏ َﺖْﻧَﺃَﻭ ُﻩْﺬُﺨَﻓ ٍﻞِﺋﺎَﺳ , َﻼَﻓ َﻻ ﺎَﻣَﻭ
َﻚَﺴْﻔَﻧ ُﻪْﻌِﺒْﺘُﺗ
“Harta yang mendatangimu dalam keadaan engkau tidak berambisi terhadapnya dan tidak pula memintanya ambillah. Adapun yang tidak datang kepadamu, janganlah engkau/menggantungkan jiwamu kepadanya.” (HR. Al-Bukhari no. 1473 dan Muslim no. 2402).

Memutus ambisi hati dan meminta dengan lisan untuk menjaga kehormatan diri serta menghindar dari berutang budi kepada makhluk serta memutus ketergantungan hati kepada mereka, merupakan sebab yang kuat untuk mencapai‘iffah.

2. Penyempurna perkara di atas adalah memaksa jiwa untuk melakukan hal kedua yaitu merasa cukup dengan Allah l, percaya dengan pencukupan-Nya. Siapa yang bertawakal kepada Allah l,pasti Allah l akan mencukupinya. Inilah yang menjadi tujuan.

Yang pertama merupakan perantara kepada yang kedua ini, karena orang yang ingin menjaga diri untuk tidak berambisi terhadap yang dimiliki orang lain, tentu ia harus memperkuat ketergantungan dirinya kepada Allah l, berharap dan
berambisi terhadap keutamaan Allah l dan kebaikan-Nya, memperbaiki persangkaannya dan percaya kepada
Rabbnya. Allah l itu mengikuti persangkaan baik hamba-Nya. Bila hamba menyangka baik, ia akan beroleh kebaikan.

Sebaliknya, bila ia bersangka selain kebaikan, ia pun akan memperoleh apa yang disangkanya. Setiap hal di atas meneguhkan yang lain sehingga memperkuatnya. Semakin kuat ketergantungan kepada Allah l, semakin lemah ketergantungan terhadap makhluk. Demikian pula sebaliknya. Di antara doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi n:
َﻚُﻟَﺄْﺳَﺃ ﻲِّﻧِﺇ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ
ﻰَﻘُّﺘﻟﺍَﻭ ﻯَﺪُﻬْﻟﺍ
ﻰَﻨِﻐْﻟﺍَﻭ َﻑﺎَﻔَﻌْﻟﺍَﻭ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, iffah, dan kecukupan.” (HR. Muslim no. 6842 dari
Ibnu Mas’ud z) Seluruh kebaikan terkumpul dalam doa ini. Al-huda (petunjuk) adalah ilmu yang bermanfaat, ketakwaan adalah amal saleh dan meninggalkan seluruh yang diharamkan. Hal ini membawa kebaikan agama.
Penyempurnanya adalah baik dan tenangnya hati, dengan tidak berharap
kepada makhluk dan merasa cukup dengan Allah l.

Orang yang merasa cukup dengan Allah l, dialah orang kaya yang sebenarnya, walaupun sedikit hartanya. Orang kaya
bukanlah orang yang banyak hartanya. Akan tetapi, orang kaya yang hakiki adalah orang yang kaya hatinya. Dengan ‘iffah dan kekayaan hati sempurnalah kehidupan yang baik bagi seorang hamba. Dia akan merasakan kenikmatan duniawi dan qana’ah/merasa cukup dengan apa yang Allah l berikan kepadanya.

Ketiga: Ucapan Nabi n:
ُﻩْﺮِّﺒَﺼُﻳ ْﺮَّﺒَﺼَﺘَﻳ ْﻦَﻣَﻭ
ُﻪﻠﻟﺍ
“Siapa yang menyabarkan dirinya, Allah l akan menjadikannya sabar.”
Keempat: Bila Allah l memberikan kesabaran kepada seorang hamba, itu merupakan
pemberian yang paling utama, paling luas, dan paling agung, karena kesabaran itu akan bisa membantunya menghadapi
berbagai masalah. Allah l berfirman:

“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.”(Al-Baqarah: 45)
Maknanya, dalam seluruh masalah kalian. Sabar itu, sebagaimana seluruh akhlak yang lain, membutuhkan kesungguhan (mujahadah) dan latihan jiwa. Karena itulah,
Rasulullah n mengatakan: ْﻦَﻣَﻭ ْﺮَّﺒَﺼَﺘَﻳ “memaksa jiwanya untuk bersabar”, balasannya: ُﻩﺮِّﺒَﺼُﻳ ُﻪﻠﻟﺍ “Allah l akan menjadikannya sabar.”

Usaha dia akan berbuah bantuan Allah l terhadapnya. Sabar itu disebut pemberian terbesar, karena sifat ini berkaitan dengan seluruh masalah hamba dan kesempurnaannya. Dalam setiap keadaan hamba
membutuhkan kesabaran. Ia membutuhkan kesabaran dalam taat kepada Allah l sehingga bisa menegakkan
ketaatan tersebut dan menunaikannya. Ia membutuhkan kesabaran untuk menjauhi maksiat kepada Allah l sehingga ia
bisa meninggalkannya karena Allah l. Ia membutuhkan sabar dalam menghadapi takdir Allah l yang menyakitkan sehingga ia tidak menyalahkan/murka terhadap takdir tersebut. Bahkan, ia pun tetap membutuhkan sabar menghadapi nikmat- nikmat Allah l dan hal-hal yang dicintai oleh jiwa sehingga tidak membiarkan jiwanya bangga dan bergembira yang tercela. Ia justru menyibukkan diri dengan bersyukur kepada Allah l. Demikianlah, ia membutuhkan kesabaran dalam setiap keadaan. Dengan sabar, akan diperoleh keuntungan dan kesuksesan.

Oleh karena itulah, Allah l menyebutkan ahlul jannah (penghuni surga) dengan
firman-Nya: Dan para malaikat masuk kepada tempat- tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan):

“Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar- Ra’d: 23—24) Demikian pula firman-Nya:

“Mereka itulah yang dibalasi dengan martabat yang tinggi dalam surga karena kesabaran mereka….” (Al-Furqan: 75)
Dengan kesabaranlah mereka memperoleh surga berikut kenikmatannya dan mencapai tempat-tempat yang tinggi. Seorang hamba hendaklah meminta keselamatan kepada Allah l, agar dihindarkan dari musibah yang ia tidak mengetahui akibatnya. Akan tetapi, bila musibah itu tetap menghampirinya, tugasnya adalah bersabar. Kesabaran
merupakan hal yang diperintahkan dan Allah l-lah yang menolong hamba-Nya.

Alloh l menjanjikan dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya bahwa orang-orang yang bersabar akan beroleh ganjaran yang tinggi lagi mulia. Alloh l berjanji akan menolong mereka dalam semua urusan, menyertai mereka dengan penjagaan, taufik dan pelurusan- Nya, mencintai dan mengokohkan hati serta telapak kaki mereka. Alloh l akan memberikan ketenangan dan ketenteraman, memudahkan mereka melakukan banyak ketaatan. Dia juga akan menjaga mereka dari penyelisihan.

Dia memberikan keutamaan kepada mereka dengan shalawat, rahmat, dan hidayah ketika tertimpa musibah.

Semoga bermanfa'at.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum.
Untuk memperbaharui blog ini komentar anda sangat saya harapkan.
- Komentar anda sangat berarti buatku.
- Komentar anda sangat berharga bagiku.
- Komentar anda adalah kebangga'anku.

Berilah komentar yang dapat membuat saya merasa nyaman dan bergairah untuk terus memperbaharui situs ini.

komentar anda sangat membantu saya untuk terus berkarya. (~_~)

Terimakasi karena sudah berkunjung!

Jazakumulloh khoiron katsir.